Pejuang Veteran Mengharapkan Tunjangan Pensiun Dihari Tuanya
Lampung Timur media abpedsi com mbah samopawiro belio pejuang veteran pada tahun 1945 sampai sekarang belom pernah mendapatkan tunjangan oleh pemerintah sampai ditahun 2017 ini
Mbah samopawiro saat ini mengharapkan tunjangan pensiunan veteran dengan bermodalkan buku hitam dengan catatan bukti bahwa pernah menjadi pejuang veteran di era panjajahan belanda dan jepang,
Ia berharap kepada pemerintah pusat,karna ikut serta membela negara pada saat penjajahan belanda dan jepang diera penjajahan pada jaman dulu
Kondisi Mbah samapawiro saat ini tinggal dirumah papan yang sangat sederhana didalam isi rumah terdapat sepeda yang sudah rusak disinilah Seorang mantan pejuang kemerdekaan pada tahun 1945 tingga dirumahny, bisa dikatakan diera penjajahan jepang dan belanda, mbah SumoPawiro pindah dari jawa menuju kelampung pada tahun 1973 sampai sekarang
Mbah samopawiro pejuang veteran ini Sudah empat tahun sudah tidak bisa beraktifitas lagi karna faktor usia yang sudah tua, mbah samopawiro lahir pada tahun 1914
Mbah samopawiro menceritakan tentang perjuangannya saat melawan penjajahan Belanda dan Jepang kepada awak media-abpedsi yang menyambangi Kediamannya di Braja Asri 1, Way Jepara Lampung Timur. Jum’at 11/08/2017
Mbah Sumopawiro masih ingat saat istrinya Supinem melahirkan anak ketiganya, Ia harus rela meninggalkan anak dan Istri yang baru melahirkan ke Semarang untuk ikut berperang bersama pasukan Fisabililah melawan Penjajah Belanda tahun 1945 tepatnya saat agresi Belanda ke I.
“Saya ikut berperang di Semarang, Boyolali dan solo didaerah jawa, saya hanya membawa alat bambu runcing , sedangkan musuh kita. Belanda memakai bom untuk menghancurkan rumah dan bangunan, saya masih ingat waktu ikut menolong orang yang terkena bom Belanda ” ujarnya dengan Logat Jawa nya.
Sumopawiro mendapatkan Pengakuan sebagai pejuang kemerdekaan asal kesatuan Fisabililah cabang Boyolali, ranting Sambi yang dikeluarkan oleh persatuan pejuang Islam seluruh Indonesia ditahun 1958, Kemudian pada tahun 1973
Namun Hingga saat ini mbah Sumo pawiro belom pernah mendapatkan dana pensiun maupun dana tunjangan kehormatan dari Pemerintah Republik Indonesia,
Anak ke empatnya Kusnadi (65) menceritakan bagaimana ia dan orang tuanya berjuang untuk memperoleh Dana pensiun sebagai pejuang kemerdekaan sejak tahun 1992.
“tahun 1992 saya ke Boyolali mengantar Ayah saya, dan dikasih surat rekomendasi dari pemerintah kabupaten Boyolali untuk mengurus Dana pensiun, namun setelah kesana kemari tidak juga berhasil, kemudian pada tahun 2002 kami datang ke Markas Daerah Legium Veteran Republik Indonesia di Bandar Lampung, kami di beri Surat untuk diserahkan ke pengurus Veteran yang ada di Boyolali, saat itu kami dijanjikan kalau SK dari Menteri pertahanan sudah turun akan dikabari ” kata Kusnadi.
Kusnadi anak mbah samopawiro hanya bisa berharap kepada pemerintah pusat, agar dana pensiun dan Dana kehormatan hak pejuang veteran pada tahun 1945 membela negara indonesia sudah seharusnya diberikan kepada para pejuang veteran yang saat ini sudah tua dan tidak bisa lagi bekerja.tuturnya anaknya (Erwan)