LampungMetro

Pembukaan MTQ ke 14 Tingkat Kota Metro Berlangsung Meriah

 

Metro MA-Gegap gempita pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-14 tingkat kota Metro yang digelar di lapangan Iringmulyo, kecamatan Metro Timur, Senin (12/11/2018) malam.

Dalam acara tersebut di tampilkan berbagai macam talenta dari siswa-siswi sekolah yang berada  di kota Metro, yang dimana turut meramaikan, seperti marching band dan tari kontemporer.adapun Kelompok marching band menampilkan musik instrumental lagu-lagu religi, salah satunya yaitu Tobat Maksiat (Tomat) yang dipopulerkan oleh Band Wali.

Sementara itu, tari kontemporer yang ditampilkan yaitu tari khilafah betemui, yang menceritakan proses masuknya Islam ke Lampung yang memanfaatkan media tarian.

Ketua panitia lomba, Ridwan saat ditemui di sela-sela acara mengatakan bahwa lomba tersebut diikuti oleh lima kecamatan se-kota Metro. Selanjutnya, para peserta dari lima kecamatan akan mengikuti tujuh cabang lomba dan pemenang nantinya, akan melaju ke tingkat Provinsi.

Ketua LPTQ provinsi Lampung Ratna Dewi menuturkan, pada pelaksanaan lomba MTQ baik tingkat kabupaten/kota atau pun tingkat Nasional, masih ditemukan berbagai kecurangan-kecurangan yang secara langsung dapat merugikan peserta lainnya.

“Untuk itu perlu ada pengawasan yang ketat dari panitia penyelenggara agar dapat menyaring berbagai kecurangan tersebut. Para peserta juga harus menjunjung tinggi sportifitas dan akhlak mulia seperti yang terkandung dalam Alquran itu sendiri,” tegasnya.

Ratna juga menyampaikan bahwa pemenang lomba tingkat Nasional nantinya akan mendapatkan hadiah berupa umroh gratis. dan ia berharap, gelaran MTQ dapat menumbuh kembangkan minat baca Alquran di tengah-tengah masyarakat.

Wali Kota Metro, Ahmad Pairin meresmikan terbukanya acara tersebut untuk umum. dan dirinya mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang terlibat untuk turut menyukseskan MTQ ke-14.

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh peserta untuk senantiasa menjaga kondisi fisik. Kepada dewan juri, Pairin menekan agar dapat melaksanakan tupoksinya dengan cermat.

“Berikan penilaian secara objektif kepada seluruh peserta. Hindari penilaian yang cenderung subjektif dan memihak,”ucap Ahmad Pairin.(uhuy).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *