KABAR PROBOLINGGO: Bersih Desa, Pagelaran Wayang Kulit Hibur Masyarakat Desa Kalirejo
Probolinggo, MA – Salah satu kearifan budaya lokal yang masih bertahan di tengah masyarakat Jawa adalah tradisi Bersih Desa. Tradisi bersih desa merupakan perwujudan ungkapan rasa syukur yang dikemas dengan acara selamatan dan doa bersama untuk kemakmuran dan keselamatan masyarakat.
Untuk menciptakan lingkungan yang aman dan dijauhkan bencana, Pemerintahan Desa bersama masyarakat Desa Kalirejo menggelar acara selamatan desa atau bersih desa dengan hiburan pagelaran wayang kulit Ki Sapto Carito dari Pasirian Lumajang dengan lakon Petruk Dadi Ratu, Jum’at (28/12/2018) di halaman Kantor Desa Kalirejo, Kecamatan Dringu.
Pada puncak acara, Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo yang juga Anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin M.Si hadir bersama beberapa pejabat OPD beserta anggota Forkopimka Dringu.
Perayaan bersih desa dimeriahkan dengan berbagai kegiatan pendukung selama tiga hari. Pada hari pertama sebagai awal kegiatan, Rabu (26/12/2018) digelar acara do’a bersama pada (empat) dusun di 8 (delapan) titik. Kamis (27/12/2018) dihari kedua digelar kirab 43 anak yatim dan penyerahan santunan diiringi kesenian hadrah.
Hari ketiga, Jum’at (28/12 /2018) dilaksanakan acara ruwatan massal yang diikuti 35 orang warga Desa Kalirejo. Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan pagelaran wayang kulit Ki Sapto Carito dari Pasirian Lumajang. Pagelaran yang dimulai pada pukul 21.00 WIB itu merupakan media untuk memperkenalkan kembali sejarah, cerita dan budaya sebagai bentuk aktualisasi untuk memperkenalkan budaya warisan leluhur kepada masyarakat.
H. Hasan Aminuddin menjelaskan, hakekat dalam bentuk nawaitu atau niat menyelenggarakan pagelaran wayang kulit merupakan apresiasi terhadap seni budaya indonesia. Seni budaya khususnya wayang kulit ini tidak dilarang oleh agama, bahkan dapat dijadikan media mensyiarkan agama Islam.
Ditambahkannya, menyelenggarakan selamatan desa atau bersih desa dengan hiburan seni budaya tradisional Jawa memiliki dampak positif dan efektif. Seni budaya tradisional wayang kulit dapat dijadikan sebagai salah satu sarana sosialiasi khususnya memberikan pendidikan bagi masyarakat sekaligus mengenalkan sejarah jaman dahulu.
“Saya sebagai tokoh masyarakat mendukung penuh kegiatan bersih desa ini yang dirayakan dengan berbagai kegiatan positif dan membawa manfaat bagi masyarakat Desa Kalirejo,” ujar H. Hasan Aminuddin.
Sementara itu Kepala Desa Kalirejo Gatot Mulyono menyampaikan, kegiatan bersih desa ini mendapat dukungan penuh lapisan masyarakat.” Kegiatan ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat Desa Kalirejo kepada Allah SWT, agar masyarakat Desa Kalirejo selalu mendapat perlindungan Allah SWT dan dijauhkan dari malapetaka.(Pu2t/Rohim)