Nasional

KABAR PATI : BADAN EKONOMI KREATIF (BEKRAF) Hadir Di Kab.Pati,JAteng

 

Pati-(MA) Setelah Kota Bandung, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali mengadakan acara Bekraf Venture di Pati.
Bekraf memberikan wawasan mengenai cara menangani kendala di lapangan saat menjalankan usaha, terutama akses permodalan yang ditujukan pada pelaku ekonomi kreatif.

Bekraf Venture diselenggarakan di Safin Hotel Pati, Jalan Diponegoro No. 229 Pati menghadirkan para pembicara yang ahli di bidangnya. Senin 25 Februari 2019

 

Pembicara tersebut antara lain Ketua Komisi X DPR RI Dr. Ir. Djoko Udjianto, Direktur Akses Non Perbankan Syaifullah, Kasubdit Modal Ventura Bekraf Herwanto S Prabowo, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pati Sigit Hartanto, Direktur PBMT Maal Muhammad Ridwan, serta Erna Poerwati selaku perwakilan dari Sarana Jateng Ventura.

 

Selain bank, Banyak sumber dana lainnya yang bisa dipakai untuk modal usaha. Sumber permodalan dari investor dan lembaga non perbankan lainnya dapat menjadi alternatif pendanaan untuk berbagai keperluan pengembangan bisnis.

 

Acara seperti ini sangat penting bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Pati. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pati Sigit Hartanto “Tumbuh kembangnya ekraf di Pati dalam bentuk permodalan. Walaupun Pemkab sudah memberikan kemudahan bagi pelaku ekraf masih ada kekurangan. Seperti gayung bersambut acara ini memberikan pengetahuan tentang permodalan”.

 

Dengan target peserta mencapai 100 orang, Bekraf Venture bisa menjadi sumber wawasan para pelaku ekraf yang memerlukan kesiapan dalam mengajukan kebutuhan permodalan sesuai dengan tahapannya. Melalui Bekraf Venture, Bekraf memberikan dukungan akses fasilitas kepada sumber permodalan non perbankan, akses monitoring/coaching, akses jejaring kegiatan starup, ekrafpreneur atau usaha ekonomi kreatif.

 

Menurut Dr. Ir. Djoko Udjianto,MM ketua komisi X DPR RI” sekarang ini DPR sedang menyelesaikan undang-undang tentang badan ekonomi kreatif. Saat ini yang menjadi bahasan yang cukup serius ada dua hal yaitu Kelembagaan dan akses permodalan”

(Guntur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *