KABAR PROBOLINGGO : Disnaker Sosialisasikan Produktivitas Tenaga Kerja
Probolinggo, MA – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo, Senin (11/3/2019) mengadakan sosialisasi produktivitas tenaga kerja di aula KPRI Prastiwi Kabupaten Probolinggo. Sosialisasi ini merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas bagi calon tenaga kerja dan calon produktivitas tenaga kerja non-formal.
Sosialisasi produktivitas tenaga kerja yang dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo Achmad Fauzie Effendy ini diikuti sebanyak 100 orang berasal dari para alumni/lulusan peserta pelatihan berbagai kejuruan yang dilaksanakan di BLK Disnaker Kabupaten Probolinggo.
Sebagai narasumber sosialisasi ini terdiri dari staf UPT Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Provinsi Jawa Timur, Plt Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo serta Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnaker Kabupaten Probolinggo.
Dalam laporannya Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnaker Kabupaten Probolinggo Priharjoto Lestari mengungkapkan kegiatan ini dimaksudkan agar para alumni/lulusan pelatihan BLK mengerti dan memahami arti pentingnya produktivitas.
“Tujuannya menambah pengetahuan dan wawasan tentang produktivitas sehingga dengan bekal keterampilan yang didapat selama mengikuti pelatihan nantinya dapat mengimplementasikan produktivitas dalam pelaksanaan kegiatan baik pribadi di lingkungan dunia kerja maupun yang membuka usaha mandiri untuk menjadi lebih produktif,” ungkapnya.
Sementara Plt Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo Achmad Fauzie Effendy mengatakan sosialisasi produktivitas tenaga kerja ini didesain untuk mengundang sejumlah lulusan pelatihan di BLK Kraksaan dengan maksud untuk menjaring informasi sebagai evaluasi pasca pelatihan.
“Apakah mereka sudah bekerja atau belum. Kalaupun sudah bekerja, apakah sesuai dengan kompetensi yang pernah dilatih. Jika memang belum, kita akan cari bersama penyebabnya apa saja,” katanya.
Menurut Fauzie, kegiatan ini juga dapat menjadi wadah untuk untuk menampung usulan bahkan masukan saran dari pelatihan itu baik mereka yang sudah bekerja atau belum baik yang sesuai kompetensinya atau tidak. Terutama juga yang belum tertampung oleh dunia kerja dan mereka yang belum memampukan dirinya untuk mandiri.
“Intinya kami ingin memperoleh masukan sehingga pada periode berikutnya kegiatan-kegiatan itu akan sesuai sebagaimana harapan. Bahkan yang termasuk Kurikulum Silabi pada BLK akan kita berikan masukan pula ke Balai Besar Latihan Kerja yang ada di Semarang,” jelasnya.
Fauzie menegaskan seperti apa harapan mereka ini real realita pasca pelatihan berhadapan dengan orang-orang yang sudah sudah masuk ke dunia kerja atau yang sekarang masih berusaha masuk ke dunia kerja. Saran masukannya akan sangat penting dalam rangka membenahi internal, apa sarprasnya, kurikulum silabinya, tenaga fungsionalnya dan sebagainya.
“Harapan dari para peserta barangkali apa ke depan itu kemungkinan masih ada adakah secercah harapan. Pasca pelatihan mungkin ada tahap berikutnya. Kita mencoba kalau masih mungkin secara ketentuan kenapa tidak. Pelatihan mungkin gradenya meningkat dengan harapan semakin terasah skill dan kompetensinya di pasar kerja,” pungkasnya. (Pu2t)