Nasional

KABAR PROBOLINGGO : Desa Sukomulyo Menatap Program Desa/Kelurahan Berseri Tingkat Madya

Probolinggo, MA – Pelestarian lingkungan dan tata kelolanya yang tepat pada sebuah lingkungan masyarakat seharusnya menjadi sebuah kebutuhan dan tanggung jawab bersama yang tidak bisa ditawar lagi. Khususnya dalam konteks lingkungan sebagai tempat tinggal bersama yang nyaman, bersih, sehat, teduh, sejuk dan berwawasan konservasi.

Dimana untuk mewujudkan desa/kelurahan yang ramah lingkungan ini salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang dilakukan melalui program desa/kelurahan Bersih dan Lestari (Berseri). Hal ini diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur. Hanya desa yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan saja
yang bisa mengikuti program ini.

Desa Sukomulyo Kecamatan Pajarakan adalah satu dari empat desa di Kabupaten Probolinggo yang sejak tahun 2016 tercatat mewakili Kabupaten Probolinggo dalam pelaksana program tersebut. Selanjutnya desa tersebut diharapkan untuk menjadi desa percontohan bagi desa lainnya. Pelan namun pasti, Desa Sukomulyo pun kini sedang berupaya untuk naik kriteria dari tingkat Pratama menuju tingkat Madya pada Program Desa Berseri tersebut.

Semangat tidak kenal lelah dan motivasi besar tercermin dari para kader lingkungan bersama aparatur pemerintah desa saat menyambut kehadiran Tim Evaluasi Teknis dan Lapangan Program Desa Berseri tahun 2019 DLH Provinsi Jawa Timur, Sabtu (06/04/2019) pagi.

Penilaian itu adalah untuk melihat kondisi lingkungan terkini pada tiga wilayah Rukun Warga (RW) sekaligus untuk memberikan bimbingan langsung kepada masyarakat dan kader lingkungan desa. Kurang lebih 3 (tiga) jam lamanya proses penilaian dilakukan. Masing-masing anggota tim mencermati setiap indikator yang ada serta menyesuaikan apa yang telah di presentasikan sebelumnya dengan kenyataan di lapangan.

Sebelumnya dalam presentasi Yuliyati, Kepala Desa Sukomulyo menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang intens dalam pemberdayaan kader lingkungan agar lebih berwawasan lingkungan. Hal ini bertujuan agar mereka mampu lebih aktif sebagai motivator lingkungan serta semakin giat dalam mensinergikan program Desa Berseri ke tengah warga masyarakat Desa Sukomulyo.

“Saat ini permasalahan di lapangan yang sedang kami pecahkan bersama adalah merubah mindset dan perilaku warga masyarakat kami yang masih gemar membakar sampah, membuang sampah tidak pada tempatnya serta kurang optimalnya pemanfaatan pekarangan rumah,” terang Yuliyati.

Hal ini juga ditambahkan oleh Nur Akhmad Manan, Ketua Kader lingkungan Desa Sukomulyo. Menurut paparan Inung, sapaan karib alumni kampus STIKI Malang ini, sampai saat ini warga masyarakat memang belum secara keseluruhan melakukan pemilahan sampah. Padahal poin ini merupakan indikator utama pada program Desa Berseri.

“Kondisi ini ibarat cambuk bagi kami agar lebih giat lagi dalam penyadartahuan masyarakat. Warga kami yang sudah mulai sadar adalah embrio yang bisa kami pacu agar turut merangsang yang lain agar aktif dalam pengelolaan sampah rumah tangga, khususnya dalam pemilahan sampah organik dan anorganik,” ungkap Inung.

“Inilah tantangan kami kedepan. Ijinkan dan berikan kepercayaan kepada kami untuk tetap menjadikan semangat pelestarian lingkungan hidup senantiasa menjadi motto dalam kerja kami kedepan,” imbuhnya.

Ternyata, dalam proses penilaian untuk naik menuju kriteria Madya memang bukanlah perkara mudah. Fauzi Bachtiar A, salah satu anggota tim penilaian menuturkan, perlu mengupayakan keterlibatan semua pihak dan seluruh lapisan masyarakat agar lebih banyak gerakan perubahan yang nampak. Seperti pemanfaatan bahan daur ulang, botol-botol bekas dan plastik bekas menjadi barang yang bermanfaat.

Oleh karena itu kata Fauzi, diperlukan langkah-langkah pendekatan intentif (rangsangan) dan desentif (pemberdayaan). Yaitu pembinaan, fasilitasi dan pendampingan/pendekatan intensif melalui kader lingkungan. Hal ini juga perlu ditunjang oleh kebijakan desa yang ramah dan peduli lingkungan.

“Kuncinya adalah ajak dan libatkan seluruh pihak mulai dari perangkat desa dan warga masyarakat dalam setiap poin pada program ini. Tanamkan kepada mereka bahwa mereka juga bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan serta pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan,” tandasnya.(Senopati)

Sumber berita : probolinggokab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *