Nasional

KABAR JEMBER : Seorang Pria Salah Membawa Pasangan Masuk Hotel Dijember

Jember, MA – Sering kita dengar istilah bahwa cinta itu buta sehingga tidak bisa melihat mana yang baik dan mana yang paling buruk, juga tidak mampu membedakan mana yang halal dan mana yang haram.

Cinta terlarang nampaknya yang membuat keduanya mabuk kepayang sehingga lupa kalau dirinya masing-masing sudah memiliki pasangan dan anak, Minggu (28-4-2019)

Nampaknya hal itu terjadi pada Koyin seorang pria yang kesehariannya sebagai pedagang jeruk beralamat di dusun Sadengan Kecamatan Semboro Jember, sudah beristri sudah dikaruniai dua orang anak, nampaknya gelap mata hingga berani membawa seorang wanita yang bernama Ita kesebuah hotel diwilayah Jember selatan.

Ita ini merupakan tetangga Koyin dan diketahui telah bersuami Ita bekerja sebagai buruh pabrik di semboro.

Beberapa waktu yang lalu keduanya kedapatan cek out dari salah satu hotel di wilayah Jember selatan dengan mengendarai mobil pik up hitam milik Koyin, dalam perjalanan keduanya mampir makan disebuah warung bakso didaerah Ponjen, dan tak lama kemudian keduanya, melanjutkan perjalanan ke arah Tanggul dan menurunkan Ita didepan Puskesmas Tanggul, kemudian ita mengambil sepeda motornya yang sebelumnya diparkir di Puskesmas Tanggul dan keduanya bergegas pulang dengan berpura-pura dan seakan-akan tidak bersama.

Saat dikonfirmasi dirumahnya Ita enggan berbicara banyak dan menyampaikan bahwa permasalahan ini sudah ditangani saudaranya yang menjadi polisi,dalam pengakuanya ita.

“Saya cuma sekali ini kok.dan masalah ini biar pak kirno saja yang menyelesaikan” Ucapnya dengan nada sengit kepada awak media.

Sementara itu Koyin yang kami konfirmasi dirumahnya merasa kaget dan berusaha mengelak dan terkesan menutup-nitupi perbuatanya.dan tidak akan mengakuinya namun setelah di tunjukan bukti beserta foto”nya koyin baru mau mengakuinya.

“iya pak saya salah tapi saya mohon jangan diberitakan ya pak.” Ujarnya penuh harap

Hukuman dan sanksi moral apa? yang akan keduanya terima saat lingkungan mengetahui dengan segala perbuatan yang begitu tercela oleh kedua insan tersebut dan bagaimana pula tanggapan warga di sekitar lingkunganya mereka tinggal kedua belah pihak saling menanggung malu akibat perbuatanya itu(Djaka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *