Nasional

KABAR KOTA PROBOLINGGO : Dorong Seniman Manfaatkan Teknologi

Probolinggo, MA – Pengunjung Car Free Day (CFD) di Kota Probolinggo tidak hanya disuguhi berbagai kuliner atau pedagang dengan bermacam jualannya. Di Jalan Suroyo (menuju Alun-alun), tepatnya di depan rumah dinas wakil wali kota, pengunjung bisa menikmati musik akustik yang bertajuk apresiasi pagi ala Kedai Kopi Ranting Kayu.

Minggu (28/4), Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri mendadak nyamperin apresiasi pagi. Ia tak sengaja melintas di Jalan Suroyo untuk menghadiri acara di Alun-alun. Ia sempat terkejut karena ada dua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ikut nimbrung ngamen bareng.

Wawali Subri memang tidak tahu ada kegiatan itu. Meskipun apresiasi pagi sebenarnya sudah dilaksanakan kurang dari sebulan ini di depan rumah dinasnya. Maklum saja, karena Subri-panggilan akrabnya- belum menempati rumah dinas itu.

“Saya suka begini. Bertemu dalam kondisi natural, apa adanya. Alhamdulillah bisa menghibur masyarakat Kota Probolinggo di car free day,” kata Subri yang nampak begitu excited melihat apresiasi pagi.

Bersama Kepala Dinas Satpol PP Agus Efendi dan Kepala Dinas Kominfo Aman Suryaman, Wawali Subri menikmati tampilan personel Kedai Kopi Ranting Kayu yang beralamat di Jalan Mastrip (depan Dispenduk Capil) itu. Kegiatan ini bisa menjadi solusi melepas kepenatan dari pekerjaan day by day yang sangat tinggi.

Kata wawali, apresiasi pagi menjadi wadah berkesenian dan Pemkot Probolinggo berencana akan memberikan tempat yang layak, bagi seluruh kesenian yang ada di Kota Probolinggo.

“Kami berharap para seniman juga bisa memberikan masukkan pada kami, agar kami bisa men-supportkesenian bisa lebih baik lagi. Tidak usah sungkan, disampaikan saja. Membangun kota dari sisi kesenian,” imbuhnya.

Vera, pemilik kedai, sengaja membuat konsep yang berbeda dengan tampilan musik akustik di CFD. Ia membawa sendiri peralatan dari kedainya. “Kami ingin ikut menjadi bagian dari CFD. Memberikan hiburan ke masyarakat juga. Siapa saja yang mau nge-jam bisa ikut langsung,” katanya.

Menariknya, ranting kayu mendokumentasikan kegiatan mereka lewat channel YouTube. Dari channel tersebut, ranting kayu entertainment bisa menghasilkan uang yang dapat mereka gunakan bareng sebagai salah satu sumber pendapatan.

Kepala Diskominfo, yang kerap ikut nge-jam di apresiasi pagi itu pun menganggap apa yang dilakukan ranting kayu adalah hal menarik. Bisa memberi contoh bagi musisi jalanan di Kota Probolinggo untuk memanfaatkan momen seperti CFD sebagai ajang kreativitas.

“Ide ini murni dari mereka. Kami hanya mensupport, memotivasi mereka untuk lebih bersemangat meningkatkan kemampuan dan menghasilkan konten kreatif yang punya nilai jual,” kata Aman.

Ya, ranting kayu entertainment mengcover lagu kemudian diupload di channel YouTube yang bisa di-like dan subscribe. “Kreativitas mereka bisa menghasilkan tambahan penghasilan. Semoga saja makin banyak masyarakat bisa memanfaatkan teknologi ini. Karena sekarang, banyak YouTuber yang berhasil dan malah jadi sumber penghasilan mereka,” imbuh Aman.(Senopati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *