KABAR PROBOLINGGO : Festival Ramadhan Semarakkan Tradisi Likuran Masyarakat Krucil
Probolinggo, MA – Untuk menghidupkan tradisi luhur “Malem Likuran” pada setiap 10 hari terakhir bulan Ramadhan, warga masyarakat Kecamatan Krucil ternyata memiliki cara yang khas dan unik.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya di setiap bulan suci Ramadhan, Rabu (29/5/2019) malam besok, segenap masyarakat Kecamatan Krucil bersama para insan seni dari berbagai wilayah Kabupaten Probolinggo akan menyemarakkan tradisi ini melalui pagelaran seni yang bertajuk Festival Ramadhan ke-12.
Akan ada berbagai atraksi seni musik kreatif, fashion fantasy show dan parade kereta hias yang semuanya akan digelar di jalanan. Tepatnya iring-iringan ini akan dilepas di segitiga Bermi Indah dan akan berakhir di lapangan umum Cemoro Sewu Krucil.
Menurut keterangan Sugiono, Owner Sanggar Seni El-Gibran PAC yang sekaligus penggagas Festival Ramadhan ini, pelaksanaannya yang selalu spektakuler tidak hanya ditunggu anemo masyarakat setempat, namun juga selalu menyedot perhatian masyarakat pengemar seni dari wilayah luar Kecamatan Krucil.
“Selama sebelas tahun kami melaksanakan festival ini jalanan selalu macet, banyak orang dari luar Kecamatan Krucil turut naik menikmati festival ini. Bahkan jauh hari sebelum kota-kota di Jawa Timur memiliki festival jalanan, kami sudah lebih dahulu melaksanakannya lengkap dengan busana fantasi gunung,” ungkap Sugiono.
Lebih lanjut Kepala SDN Bremi 2 ini menuturkan, awalnya pihaknya termotivasi oleh tradisi warga masyarakat Kecamatan Krucil yang selalu membagi-bagikan berbagai jenis makanan pada setiap malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Karena saking banyaknya, sering kali makanan ini kemudian menumpuk dan tidak termakan.
Oleh sebab itu pria kelahiran Pacitan ini kemudian terdorong untuk membuat pagelaran seni yang dikemas dalam satu pertunjukan, sehingga makanan-makanan itu bisa dialihkan kepada seluruh peserta yang mengikuti. “Jadi Festival Ramadhan yang kemudian menjadi kebiasaan masyarakat Krucil ini juga merupakan ajang bagi masyarakat untuk berbagi berkah di bulan Ramadhan dengan memberikan makan kepada seluruh peserta,” tandasnya.
Terpisah, Wakil Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Probolinggo (Dekapro) Edy Kisworo mengharapkan perhatian dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo agar ke depannya festival seni yang sudah berjalan selama 12 tahun ini semakin di apresiasi, terus lestari dengan karya-karya seni dan menjadi daya tarik wisata.
“Ke depannya kami mohon adanya pembinaan lebih lanjut kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo atas adanya kegiatan positif ini, sebagai salah satu media untuk melestarikan seni dan budaya lokal serta ajang bagi para insan seni dalam mengekpresikan diri,” tandasnya.(Senopati)