KABAR PASURUAN : Digempur Retail Modern, Pasar Desa Ngopak Tetap Jadi Idola
Pasuruan, MA – Di tengah gempuran banyaknya mini market hingga pasar modern, Pasar Desa Ngopak, Desa Arjosari, Kecamatan Rejoso, tetap menjadi idola masyarakat.
Hebatnya lagi, pendapatan Pasar Desa Ngopak dalam sebulan bisa mencapai Rp 50 juta.
Abdus Syakur, Kepala Pasar Desa Ngopak menuturkan, untuk menjadi pasar idola, pihaknya semaksimal mungkin memanjakan semua pengunjung, baik pembeli maupun pengantar dengan fasilitas-fasilitas penunjang. Diantaranya toilet, aula, ruang laktasi atau menyusui, lahan parkir, musholla, pos informasi, radio dan fasilitas umum lainnya.
Dibangunnya seluruh fasilitass tersebut tak lain untuk bisa membuat para pedagang maupun pengunjung nyaman selama bertransaksi di Pasar Ngopak.
“Yang jelas, kenyamanan pengunjung adalah segalanya buat kami. Kita punya area wifi di ruang tunggu. Ada juga tempat untuk foto-foto dan setiap sisi atas di dalam pasar kita pasang CCTV, supaya kalau terjadi apa-apa bisa kita ketahui bersama. CCTV ini kita bisa pantau melalui ruang informasi di lantai dua,” kata Syakur di sela-sela kesibukannya, Jumat (14/06/2019).
Sementara itu, saat ditanya terkait pengelolaan pasar, Syakur dengan gamblangnya menjelaskan bahwa system kepemilikan toko/kios adalah hak pakai bangunan melalui bukti kontrak maupun sewa yang telah disepakati bersama. Sedangkan mekanisme alokasi pendapatan pengelolaan pasar desa dipergunakan untuk gaji pengelola pasar sebesar 48,5%, BOP Pasar desa sebesar 22,5%, perawatan asset pasar 3%, pengembangan infrastruktur 5%, hingga PAD Desa sebesar 28,6%.
Dari pendapatan pasar yang bisa menembus Rp 50 juta per bulan, 60% didapatkan dari retribusi parkir. Sedangkan sisanya berasal dari retribusi dagang los, toko, bedak maupun kios harian, mingguan, bulanan, kemudian dari sewa gudang, sewa listrik, toilet dll. Kata Syakur, besaran pendapatan tersebut digunakan untuk menggaji karyawan, PAD (Pendapatan Asli Desa) serta untuk operasional kegiatan Pasar Desa Ngopak itu sendiri.
“Rp 30 juta untuk gaji karyawan. Awalnya ada 16 orang, sekarang sudah 38 karyawan. Rp 10 juta untuk PAD, dan 10 juta untuk operasional. Sebisa mungkin kita genjot terus pendapatan pasar desa demi operasional kegiatan di pasar ini,” jelasnya.
Ditambahkan Syakur, untuk mempertahankan pendapatan agar terus baik serta menambah kenyamanan pengunjung, Pasar Desa Ngopak terus berupaya meminimalisir kebocoran di tempat jualan para pedagang, serta memperbaiki sistem.
“Contohnya pengelolaan parkir yang dulu borongan, sekarang e-parkir, baik roda dua maupun roda empat. Pokoknya kita lakukan evaluasi terus menerus untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada,” tandasnya.
Kepada Suara Pasuruan, Syakur menegaskan bahwa mulai bulan depan, Pasar Desa Ngopak akan beroperasi di malam hari. Yakni mulai pukuL 2 siang sampai pagi. Hal itu dilakukan mengingat banyaknya masyarakat yang ingin melakukan transaksi jual beli pada malam hari.
“Ke depan kita punya konsep 24 jam dengan membangun Pujasera maupun sentra kuliner. Maka dari itu, kita merangsang pedagang pakaian dan kuliner untuk berjualan, sehingga kita tidak harus lagi ke Pasar Gading,” urainya. (Mahaputra)