Aksi Damai Ratusan BETOR Saat Putusan MK Di Depan Kantor DPRD Sumut
Medan,MA- Ratusan Angkutan Transportasi Umum Becak Bermotor atau Satu betor melakukan aksi demo di depan Gedung DPRD Sumut, Kamis (27/6/2019) terkait putusan MK.
Para aksi demo membawa spanduk yang betuliskan di karton kami satu betor cinta damai, kami abang becak menerima putusan MK apapun hasilnya, kami cinta NKRI dan kami abang becak menolak kerusuhan.
Ketua Umum DPP Satu Betor Johan Merdeka kepada wartawan bahwa kedatangan kami di gedung dewan untuk melakukan aksi damai atau aspirasi dengan menyampaikan sikap terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini.
Kita berharap dengan masing – masing pihak agar legowo menanggapi putusan MK. Kami juga berharap dengan pihak – pihak baik itu menjalankan aksi yang tidak setujuh dengan hasil MK bersikap legowo dan sama – sama menjaga kondusifitas dan juga tidak melakukan profokasi upaya – upaya di luar hukum.
Kami siap juga menjadi gardang kedepan untuk ikut serta melakukan kondusifitas dan juga keamanan dikota medan. Karena kami juga warga negara indonesia yang baik dan cinta NKRI dan cinta kedamaian. NKRI bagi kami harga mati.
Dalam aksi ini murni. Sebenarnya besok tapi karena awalnya kami tau tgl 28 putusan tapi banyak kawan – kawan bilang hari ini putusannya makannya kami melakukan aksi.ujarnya
Harapan kita bahwa dengan putusan MK kita berharap situasi kota medan keadaan kondusif aman damai dan terkendali. Yang terpilih nantinya agar menjalankan program amanah rakyat. Teruma kepada abang betor agar lerlu diperhatikan karena senantiasa abang betor juga bagian dari masyarakat termajinalkan dan terpinggirkan.
Butuh perhatian serius karenan komunitaa betor di kota medan ada lebih kurang 50rb. Baik yang beroperasi pagi hari, siang dan malam hari. Kami butuh perhatian dan perlindungan karena hingga hari ini abang betor dalam kondisi memperhatikan akibat ada angkutan bebasis online. Pendapatan abang betor hari ini tidak sependapatan sebelum angkutan berbasis online.
Sebelumnya kami dapat 200rb sekarang mendapat 50rb aja sangat sulit, kadang 20rb bahkan tidak bawa hasil apapun.
Pantauan awak media ini di lokasi bahwa selesai menyampaikan orasinya mereka menyerahkan tuntutan kepada Ka. Subbag Pelayanan Masyarakat Rospita Pandiangan, SE. Terlihat pengamanan dari pihak Polri dan TNI. Selesai itu mereka membubarkan diri dengan tertib..(sahat)