KABAR LUMAJANG: Kasus Q-Net Di Lumajang Makin Hari Makin Bertambah Terus
Lumajang, MA –Selang Berjalannya waktu, terus bermunculan satu persatu korban dari bisnis Q-net pun akhirnya bercerita di Platform lini masa, baik di Facebook, Twitter dan Instagram. Akun @DiandraPrasetya yang diposting di facebook group sahabat M.A.S contohnya, menceritakan kisahnya di masa lalu yang hampir tertipu oleh bisnis Q-net tersebut. dirinya menuliskan pada masa lalu waktu ia bekerja sebagai TKI di Hongkong, juga pernah diajak oleh teman baiknya untuk berbisnis di PT Q-net. Sabtu(14–09-2019).
Awalnya ia diajak temannya untuk ikut seminar wirausaha, agar mendapatkan penghasilan tambahan selain dari hasil kerjanya. ia pun menulis diajak temannya kesuatu restoran untuk bertemu dengan seseorang yang dikenalkan sebagai senior yang telah sukses diperantauan.direstoran tersebut, ia menceritakan di traktir oleh orang yang baru ia kenal tersebut.
Seusai makan ia diajak untuk masuk suatu ruangan.dan ternyata saat berada didalam ruangan tersebut, dirinya telah ditunggu banyak orang yang tak dikenalnya. dari situlah seminar tentang PT Q-net dimulai, Bahkan saking banyaknya yang datang, seminar tersebut dibagi kedalam beberapa sesi.
Dalam seminar tersebut, para pemateri yang selanjutnya disebut sebagai senior menjelaskan berbagai macam khasiat bioglass maupun kalung yang merupakan produk dari PT Q-net. Sang penulis juga menjelaskan bahwa sebenarnya dirinya juga tertarik untuk membeli produk tersebut sekaligus bisa bergabung ke dalam bisnis ini, namun dirinya tak punya uang lantaran telah mengirim gajinya ke rumah. Iapun akhirnya berjanji kepada para seniornya tersebut untuk bergabung setelah mendapatkan gaji kelak.
Setelah pulang, iapun menghubungi keluarganya yang berada di Indonesia untuk bergabung dengan bisnis tersebut. Namun jawaban yang ia terima malah berbeda, keluarganya tak menyetujui dirinya bergabung dan mengingatkannya akan tujuan dirinya bekerja.
Baca Juga : Warga pesisir Gending Gagal jambret ibu hamil Di jln Brantas di amuk massa
Lama tak ada kabar, para senior di
PT Q-net pun mulai sok kenal sok dekat dengan menghubungi dirinya baik melalui Facebook, SMS, maupun telfon seluler. Karena risih dan tak mau ikut dengan bisnis tersebut, ia pun memblock semua akses dan tak lagi berhubungan dengan mereka.
Di akhir tulisan, ia membeberkan fakta bahwa banyak temannya yang bergabung dalam bisnis tersebut malah terlilit banyak hutang. uang hasil pinjaman tersebut mereka pergunakan untuk membeli barang dan pakaian parlente agar di pandang sukses oleh calon Anggota baru bisnis tersebut.
Dalam pernyataan nya, Kapolres Lumajang AKBP. DR. Muhammad Arsal Sahban SH, SIK, MH, MM., yang merupakan alumni S3 Universitas Padjajaran Bandung angkatan tahun 20110 tersebut mengatakan, bahwa bisnis ini ternyata tak hanya terjadi di Indonesia.
“Ternyata korban dari PT Q-net hingga ke luar Negri. Sejauh ini masih dari Negara Hongkong yang membuka suara akan bisnis tersebut. Untuk wilayah Indonesia sendiri, mulai dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Lampung hingga Sulawesi telah ditemukan korban dari korban member Q-net. Saya berharap para korban agar melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polisi terdekat”
“Perlu diketahui dalam bisnis skema piramida yang mendapatkan keutungan hanya 13 % member sedangkan 87 % member pasti posisi rugi. itulah kenapa mekanisme piramida dilarang di banyak Negara” ucap pria asli putra Makassar
Jurnalis:Djaka Pratama
Editor :Redaksi
Copyright:@ 2109 Abpedsi.Com