Bupati Sumba Barat Daya Beberkan Program Kerja
Sumba Barat Daya (MA)- Dalam rangka penyampaian program kerja Bupati dan Wakil Bupati terlantik serta Doa Syukuran bersama atas suksesnya pesta demokrasi Pilkada tahun 2018 dan Pemilu tahun 2019, Pemda Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menyelenggarakan acara yang dikemas dalam Pesta Rakyat sumba barat daya pada Sabtu, (14/9/2019) di stadion Galatama Tambolaka SBD.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Komisi III DPR RI, Herman Hery, Ketua DPD PDIP NTT, Pimpinan Sementara DPRD Kabupaten, Sekda SBD, pimpinan OPD, Ketua Panitia, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan masyarakat ke 11 Kecamatan, SBD.
Dalam sambutannya Bupati Kornelius Kodi Mete menyampaikan, program kerjanya selama memimpin 5 tahun kedepan. Untuk mengantar sumba barat daya ”Loda Weemaringi Dan Pada Wee Malala” harus lewat itu, tujuh jembatan emas atau dengan kata lain kita harus dari bangun desa.
Empat Tokoh Agama dari Kristen, Katolik, Islam dan Hindu memimpin doa bersama dalam pesta rakyat sumba barat daya,
“Dengan membangun desa kita hadirkan cahaya, tidak hanya desa yang bercahaya tapi semua rumah tangga harus bercahaya, juga harus hadirkan desa berair kenapa kita harus hadirkan air karena semua makluk hidup butuh air termasuk kita manusia. Juga kita pastikan supaya berkecukupan pangan supaya jangan ada kelaparan, kita harus kelola pangan itu supaya tidak ada lagi yang kurang gizi, tidak ada stunting 5 tahun kedepan. Stunting kedepan harus segera diatasi , untuk masa depan genarasi yang kita harapkan“ ujarnya.
Lebih lanjut Bupati Kornelis kodi mete. kedepan genarasi sumba barat daya, sudah menjadi genarasi yang hebat karena tidak hidup dengan kurang gizi tetapi berkecukupan pangan yang kita kenal dengan desa berkecukupan pangan.
“Hari ini kita berkumpul untuk bersumpah supaya jangan ada lagi lahan tidur di setiap wilayah kita, keluhan hidup di setiap wilayah kita, tidak hanya menampil tetapi kita mulai tanam-tanam dengan kecerdasan, dan kepastian dan tidak hanya berpikir dari awal, ditengah tetapi sampai akhirnya ”tegasnya
Perwakilan tokoh masyarakat sumba barat daya saat menyatakan dukungan bagi bupati dan wakil bupati sumba barat daya
Kehidupan manusia harus ditata dengan aman dan tentram, kenapa aman dan tentram karena memang secara sosial kita berpikir kemarin kita berbeda memilih pilihan, kita tinggalkan itu dan kita tetap menghargai. Musuh kita adalah kemiskinan, musuh kita adalah kebodohan, musuh kita adalah kejahatan oleh karena itu kita harus aman dan tentram untuk melawan tiga hal itu, perbedaan harus ditanggalkan.
“Dengan semua yang hadir pada hari ini pasti berbeda pilihan, kemarin pasti berbeda tapi jangan melihat perbedaan itu, mari kita sama-sama membangun sumba barat daya, dengan melawan kejahatan, kemiskinan dan melawan kebodohan” tuturnya.
Bupati Nelis juga mengatakan pelantikan dirinya dan wabup pada hari Minggu, 8/9/19 yang lalu oleh Gubernur NTT mempunyai arti dan makna tersendiri. Melantik di hari Minggu itu tidak sama dengan melantik di hari yang lain. Dan kami berdua membayangkan seolah-olah kami dilantik sebagai dewan Paroki atau Majelis Jemaat, tetapi kami tidak memandang kebalakang, tetapi kita diajak dengan potensi yang kita miliki untuk membangun SBD dengan kebersamaan, segar, dengan sikap yang profesional.
Bupati Dr. Kornelis Kodi Mete. juga menjelaskan memang sudah dari dulu kita membangun daerah ini, tetapi masih ada kemiskinan dan kemalaratan, karena memang kita semua belum cerdas. Mari kita berjanji dan bersumpah mari membangun desa pintar, supaya jangan ada yang buta huruf dimasa yang akan datang.”tegasnya”
Dibidang kesehatan yang menjadi fokus dan perhatian pemerintah adalah pemberantasan malaria, TBC dan asupan gizi. Dibidang pariwisata, Sumba dikenal sebagai pulau terindah di dunia, kami mengajak kita semua mulai hari esok untuk bangun desa wisata, kampung-kampung adat yang berwisata yang menjadi tujuan objek wisata. Untuk itu kita perlu menciptakan daerah yang aman, tentram dan tertib. Dengan hadirnya investasi-investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan,tidak perlu lagi kuatir dengan masa depan anak-anak yang sekolah dan sarjana-sarjana yang ada, karena lapangan pekerjaan sudah tersedia.
Kita sudah bersumpa untuk membangun wilayah kabupaten SBD ini melalui “Program 7 jembatan emas, kalau kita sudah bangun desa berair, desa bercahaya, desa berkecukupan pangan, desa aman tentram, desa pintar dan cerdas, desa sehat, dan desa pariwisata, kita semua tiba di tanah terjanji, Loda Wee Maringi, Pada Wee Malala “
Selanjutnya Wakil Bupati, Marten Christian Taka dalam kata sambutannya, melengkapi pernyataan Bupati Dr.kornelis kodi mete. untuk membawa kabupaten sumba barat daya, ke depan yang lebih baik, dengan menggunakan bahasa adat Wejewa paingngi pondo lako dan wee tudu kondo yang artinya kain yang terletak di bahu dan sarung diatas lutut, sebagai wujud ungkapan masyarakat yang sudah menentukan pilihannya pada Pilkada yang lalu dan masyarakat layak menyatakan dirinya menang untuk Sumba Barat Daya.
Dalam kesempatan tersebut Christian Taka juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak khususnya KPU, Bawaslu, TNI/Polri, tokoh Agama dan seluruh masyaakat demi suksesnya pelaksanaan Pemilu 2018 dan 2019 yang lalu. Terimah kasih.
pelaksanaan pesta rakyat ini dihadiri oleh ribuan masyarakat dari seluruh kecamatan di kabupaten sumba barat daya. yang tampil dengan berbagai peragaan budaya sebagai pertunjukan kegembiraan. Dalam pesta rakyat ini juga dipotong 1 ekor kerbau dan di tikam 1 ekor babi sebagaimana biasanya dalam pesta adat orang Sumba. S
(11) orang tokoh masyarakat mewakili (11) kecamatan menyatakan sikap dukungan atas program 7 Jembatan Emas limah tahun ke depan, oleh pemimpin baru bupati kornelis kodi mete dan wakil bupati Marten Christian Taka. Kabupaten Sumba Barat daya.
(Frinal)