Nasional

Warga Masyarakat Desa Bunga Krisis Air bersih

Banggai Luwuk Utara (MA)- Kepada pihak yang berkompoten (pemerintah) tidak harus diam menyikapi permasalahan di desa, seperti yang terjadi di desa Bunga kecamatan Luwuk utara krisis kesulitan air bersih, terkesan dibiarkan oleh pihak pemerintah, sehingga kebutuhan yang di inginkan oleh warga masyarakat (air bersih) tidak dapat di akomodir secara arif dan bijaksana.
Permaslahan yang paling mendasar itu utamanya adalah masalah Air bersih yang selama ini menjadi polemik di kalangan warga masyarakat desa Bunga, maksud kami air bersih yang tidak dapat dimanfaatkan selama anggaran air bersih itu diturunkan di desa, papar sekolompok masyarakat kepada media ini Jum’ad (8/11/2019).
Menurut keterangan masyarakat sebagai sumber informasi, pengadaan meteran Air bersih sumber angaranya diketahui dari Dinas P.U daerah sebesar Tuju ratus delapan puluh juta rupiah ingklut dengan pembuatan bak air bersih dan sekaligus biaya penggalian dan pemasangan pipa.
Faktanya tidak demikian, bak Air bersih tidak dilaksanakan oleh pengurusnya (pemdes), hanya bak air PAMSIMAS saja itu yang di ambil gambarnya (foto) untuk dijadikan bahan laporan fiktif, terang warga, kemudian batang pipanya hanya tersimpan di atas tanah dan tidak ditanam, sehingga pipanya berserakan di atas tanah, ucap warga desa Bunga.
Masyarakat: Dana sebesar “Tuju Ratus Delapan Puluh juta Rupiah” itu yang diadakan hanya berupa meteranya saja terang warga, itupun tidak semua warga masyarakat yang mendapatkan meteran air bersih, olehnya masalah ini harus di usut dan di proses sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku, karna hal tersebut telah merugikan uang negara, terang warga masyarakat.
Masyarakat: kami warga masyarakat desa Bunga benar-benar kesulitan air bersih, sementara sumur tetangga yang sering dijadikan tempat mengambil air sudah mengering akibat musim panas dan banyaknya warga yang menggunakan, terpaksa harus membeli air bersih dengan harga lima puluh ribu satu Tong (1000 ltr) dipakai selama tiga hari, terang warga masyarakat kecewa. (Nakir.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *