Krisis Air Bersih Desa Bunga Butuh Perhatian Pemerintah
Banggai (MA)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai diminta proaktif dalam menanggapi permasalahan yang dihadapi masyarakat desa Bunga Kecamatan Luwuk Utara. Khususnya, mengenai kondisi krisis air bersih yang mendera masyarakat setempat.
“Jangan sampai, masalah yang ada seolah dibiarkan. Dan kebutuhan serta keinginan masyarakat tidak di akomodir secara arif dan bijaksana,” kata salah seorang warga desa Bunga yang tidak bersedia namanya di mediakan.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk di desa Bunga, permasalah yang paling mendasar dan sering jadi polemik dimasyarakat adalah tentang air masalah air bersih yang tidak dapat di manfaatkan.
“Air bersih tersebut tidak dapat dimanfaatkan sejak awal turunnya anggaran proyek air bersih di desa kami. Bahkan sekarang, kami harus membeli air bersih dengan harga Rp. 50.000 per satu tong,” terang sejumlah masyarakat desa Bunga kepada media ini, pekan lalu.
Ia menambahkan, sebelumnya, ada anggaran pengadaan meteran air bersih dari Dinas PU dengan besaran anggaran sebanyak Rp. 700 an juta rupiah, sudah termasuk pembuatan bak air bersih, penggalian dan pemasangan pipa.
“Fakta aneh, bak air bersih tidak pernah dibuat. Justru, bak Pamsimas itu yang di ambil gambarnya (foto) untuk dijadikan bahan laporan proyek yang diduga fiktif,”parahnya lagi, batang pipa hanya disimpan di atas tanah,ungkapnya.
Dana sebesar 700 an juta rupiah yang diadakan hanya sebatas meteran saja. “Itu pun tidak semua masyarakat mendapatkan meteran. Kami berharap, agar kasus ini dapat diusut pihak aparat penegak hukum,” imbuhnya. (Nakir.S)