Kebersihan Lingkungan Pantai Muncar Harus Ditegakkan
Banyuwangi (MA)- Pesisir Pantai Muncar selalu menarik perhatian bila tersiar kabar di bumi Blambangan, betapa tidak selain didominasi oleh kaum nelayan tentu ada pula perusahaan perusahaan berkaliber nasional hingga internasional, muncar khususnya desa Kedungrejo banyak pula perusahaan besar tumpah ruah, namun ada sisi yang bergelitik terkait dengan lingkungan, ternyata desa tersebut yang berdekatan Pantainya cukup nampak kotor dari berbagai sampai hingga sungainya terkesan bau dan tidak layak.
Adapun Perangkat desa juga berperan yakni , BPD dan kepala dusun hingga linmas, warga pun turut ambil bagian dan bekerja bakti guna menanggulangi sampah yang berserakan dijalan kalimati jalan propinsi yang juga berjejer perusahaan pengelolan ikan,
Sungguh pemandangan yang tak layak dipandang, Sabtu (01/02/20).
Kepala Desa Kedungrejo A.Zaiho dari jumat kemarin hingga sabtu ini turun ke lapangan guna kerja bakti dan memantau langsung kondisi dan lingkungan wilayahnya yang kian memprihatinkan, disekitaran dusun sampangan dan Kalimati, dari tanam pohon hingga bersihkan sampah sampah , dan juga pemagaran jembatan sungai yang dijadikan pembuangan sementara sampah dikawasan yang baunya sangat menyengat.
Menurut salah satu stap Desa Juhari mengatakan bahwa jalan Profinsi ini nampak banyak sampah dari sisa batok kelapa yang dibuang sembarangan.”kami fikir itu sampah masyarakat namun itu milik orang yang sengaja dibuang disini, sesungguhnya ini perlu kesadaran masyarakat sendiri mas, karena menjaga kebersihan itu demi mereka sendiri, terkait dengan tong tong minyak ikan itu sudah disampaikan saat diundang didesa namun sampai saat tetap saja dibiarkan dipinggir jalan, hingga pihak turun langsung mas, kita sadar mas bahwa ada penghasilan dibalik Drum itu besar yaitu minyak ikan, namun seyogyanya kebersihan lingkungan harus dikedepankan.”ujarnya.
Ditempat yang sama kadus Sampangan Anton Ansori, ” saya sudah berulang kali menyampaikan pada warga, agar menjaga kebersihan jangan buang sampah sembarangan.”katanya.
Senada dikatakan Badan Permusyawarahan Desa (BPD),A Tohri.” kami senantiasa terus memantau dan mengevaluasi keadaan lingkungan yang sudah nampak tercemar oleh senyawa zat kuning yang mengental, sambil menunjukkan sungai yang tidak pada Fungsinya, perlu semua pihak agar memperhatikan hal tersebut, karena faktor kesehatan bisa terganggu.”tegas BPD (saiful).