KABAR LAMTIM – Sering Sakit-Sakitan, Kakek Poniran Usia 70 Tahun Hidup Sebatang Kara Butuh Bantuan Pemerintah
LAMPUNG TIMUR, (MA) – Hidup di bawah garis kemiskinan dan tinggal sebatang kara di rumah papan, inilah nasib yang dialami Poniran kakek berusia (70thn), kelahiran Kediri, 01 April 1950, warga Desa Sumber Hadi yang saat ini beralamatkan di dusun 5, RT/RW : 021/010, Kecamatan Melinting Kabupaten Lampung Timur, Ironisnya saat ini kondisi kakek ini sedang sakit-sakitan dan butuh bantuan.
Saat rekan-rekan IWO (Ikatan Wartawan Online Lampung Timur) menyambangi kediamannya kakek renta ini, sungguh malang nasib yang dialaminya bagaimana tidak di sisa hidupnya dia hidup sebatang kara tanpa sanak familly dan tinggal di rumah papan.
Lebih malangnya lagi, kakek ini makan hanya dari pemberian tetangga ataupun orang lain, hal ini dikarenakan kakek ini sudah tidak sanggup lagi bekerja untuk mencari nafkah hidupnya.
Saat ini, kakek renta ini sangat membutuhkan sekali uluran tangan warga juga perhatian pemerintah setempat.
“Ini rumah saya, sehari-hari kesibukan saya cari kayu bakar untuk masak. Kalau makan sering dikasih tetangga, karena saya sudah tidak sanggup kerja lagi” ujar kakek Poniran.
Terlihat ada dua ruang kecil berhadapan, sebelah barat digunakan untuk tidur dengan kasur usang menjadi landasan tidur malam kakek itu.
Ruang sebelah timur, dengan lantai tanah beralas karung bekas, digunakan sebagai tempat beribadah kakek tua itu.
Lalu satu ruang paling belakang, dapur tak layak masih bermanfaat baginya, meskipun dinding geribik yang sudah banyak tersulam dengan plastik masih dimanfaatkan untuk memasak.
“Saya tidak pernah masak aneh-aneh paling cuma rebus air, untuk buat teh dan mandi. Kalau siang sering dikirim nasi sama sayur sepiring untuk sarapan. Kalau sore tidak ada yang kasih makan, ya tidak makan. Tapi kalau pas dikasih beras dari desa bisa masak, biasanya sebulan sekali dikasih beras gratis,” ungkap kakek poniran.
Ironisnya di rumah itu tidak ada tempat mandi. Melainkan hanya sepetak ruang dari dinding papan sudah mulai reot untuk membuang hajat kecil dan buang air besar, dan tidak ada tempat menampung air bersih.
Romadi, tetangga Kakek Ponirin yang saat ini memberikan perhatian khusus padanya dengan cara mengantarkan air setiap hari untuk keperluan sehari-hari seperti masak, ataupun untuk ke kamar mandi kakek yang sudah menginjak usia kurang lebih 70 tahun.
Pemerintah desa setempat sepertinya kurang memperhatikan kakek yang hidup sebatang kara itu, dirinya hanya mendapatkan Bantuan Langsung Non Tunai berupa beras dan telur.
“Tanah yang di tempati kakek Poniran ini hanya menumpang, dan juga rumah ini dibuat masyarakat dengan bergotong royong karena mendapatkan bantuan dana setau saya dari wanita-wanita yang berkerja diluar negri”. Ujar Romadi
Supar Kepala Desa Sumber Hadi menyampaikan kepada rekan-rekan IWO (Ikatan Wartawan Online Lampung Timur), saya akan mengusahakan air bersih untuk kakek Poniran , kebetulan didesa kami memeiliki air PAM milik desa.
“Saya akan segera memberikan saluran air bersih menuju rumah kakek Poniran dari air PAM Desa, agar untuk bisa mengurangi beban dari kakek Poniran”. Ucap Kepala Desa
Ketua Ikatan Wartawan Online Lampung timur mengatakan,”Pemerintah harus perduli terhadap nasib kakek ini, sangat mirislah jika di Lampung Timur masih ada warga yang hidupnya seperti kakek Ponirin, saya berharap pemerintah bisa mendengar nasib beliau saat ini, dan kedepannya harapan kami dari wartawan online di Lampung Timur tidak ada lagi nasib seperti kakek Ponirin,”ujar Edi Arsadad
Ketua IWO Lampung Timur menyampaikan,”hal seperti ini juga menjadi tanggung jawab kita bersama, jangan hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah, kami dari Ikatan Wartawan Online Lampung Timur Insya allah bersedia menyisihkan ataupun menggalang dana untuk membantu warga-warga lampung timur yang nasibnya kurang beruntung seperti kakek Ponirin ini,”Pungkasnya.
(IWO/BENNY)