Menurut Trisno Sampai Kiamat PAD Pasir Lumajang Yang Di Tergetkan Tidak Akan Tercapai
Lumajang, MA- Anggota Komisi C DPRD Lumajang terus menyorot Soal pengelolaan dan pendapatan asli daerah (PAD) dari pasir. Jika masih tidak ada penertiban menyeluruh, maka target 37 milar PAD pasir tidak akan pernah tercapai meskipun sampai kiamat kalau masih tidak pernah ada ketegasan dari pemerintah kabupaten lumajang,”Paparnya
Masih Menurut Trisno, Ketua Komisi C DPRD Lumajang adanya ketegasan Dari Pemerintah Sangat Diperlukan usai sidak stockpile pasir, Senin (09/03/2020).
Stockpile (pengepokan) pasir harus dibenahi karena menjadi tempat jual beli pasir. Jika stockpile juga membeli pasir tidak dari tambang berijin, maka potensi pendapatan negara akan hilang begitu saja
“Saya Mendapatkan info hingga bulan Maret 2020, target 37 milair baru 3 persen saja yang terealisasi,” papar politisi PKB itu.pada awak media.
Saat sidak, wakil rakyat menemukan tumpukan pasir di stockpile sudah seperti gunung Semeru. Pemilk stockpile menimbun banyak pasir, karena rencana kenaikan harga pasir dari 25 ribu perkubik menjadi 75 ribu. “Stockpile sekarang Berlomba-Lomba nimbun pasir hingga kayak tumpukan gunung,”
Thoriqul Haq, Bupati Lumajang dalam setiap kesempatan menyampaikan Pemkab Lumajang sudah menyiapkan pusat pasir terpadu di Sumbersuko. Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Semeru akan bekerjasama dengan Jatim Graha Utama (JGU) sebagai perusahaan daerah Provinsi Jatim dalam pengelolaan pasir(Djk.P)