Oknum Kades Silaen, Tega Aniaya Warganya Karena Tuntut Upah Kerja Bangunan
Toba, Silaen (MA)
Oknum Kepala Desa (Kades) Silaen, tega aniaya warganya sendiri hingga mengakibatkan sobek di kepala, yang diakibatkan gelas kaca yang dilempar sang kades. Hal itu dikarenakan warganya tuntut upah kerja selama sepuluh (10) hari. Warga tersebut yakni Rustam Silaen warga Desa Silaen, Kecamatan Silaen pada hari Selasa (24/03/2020) yang mengaku mendapat perlakuan sangat kasar dari Oknum Kepala Desa Silaen (BS).
Sesuai penuturan Rustam, pada pertengahan Januari 2020 lalu, dirinya diminta oknum Kades (BS) untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan fasilitas MCK yang didanai dari Dana Desa Tahun Anggaran 2019 Desa Silaen.
“Saat mulai pekerjaan, saya memang diberi BS uang 200 ribu rupiah sebagai panjar, lalu saya kerja, namun beberapa hari kemudian pekerjaan berhenti sebab bahan bangunan macet. Besoknya masuk lagi, lalu berhenti lagi dengan alasan bahan macet lagi,” terangnya.
“Akhirnya, pada pertengahan Pebruari 2020, saya berhenti, sebab bahan selalu macet. Total hari kerja sesuai hitungan saya sebanyak 10 hari. Itu yang saya minta untuk dibayar guna membeli pupuk buat sawah,” urai Rustam di kediamannya, Kamis (26/3/2020).
“Hingga pada Selasa pagi kemarin, saya mendapat penganiayaan saat mencoba kembali menagih sisa upah saya itu. Tiba tiba, saya dilempar BS pakai gelas kaca hingga kepala saya sobek dan mengeluarkan banyak darah di kedai dekat rumah BS,” sambungnya.
Dituturkannya, melihat darah mengalir sangat deras mengalir, beberapa warga yang berada dilokasi langsung membawa korban ke petugas medis terdekat. “Saya tidak mampu berjalan, tiba tiba saya merasa pusing tak karuan usai terkena lemparan,” tambahnya.
“Untung saya berusaha mengelak saat itu, kalau tidak wajah saya yang hancur. Yang saya tau, seorang Kepala Desa harus melindungi dan mengayomi warganya, ini? apa yang saya dapat? malah penganiayaan,” sendunya lirih.
Akibatnya, usai mendapat pengobatan, dirinya langsung mendatangi Kantor Polisi Sektor Silaen guna membuat pengaduan atas apa yang dialaminya tersebut. “Ini bukti pengaduan saya ke Polisi. Saya tidak mau damai,” pungkasnya seraya menunjukkan bukti pelaporannya ke Polsek Silaen.
Sementara itu, Kapolsek Silaen, Iptu R. Tampubolon saat dikonfirmasi melalui selularnya WA, mengakui adanya laporan yang diterima Polsek Silaen, atas nama pelapor Rustam Silaen terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan Oknum Kepala Desa Silaen (BS).
“Benar kita sudah terima pengaduan saudara Rustam Silaen dugaan penganiayaan yang dilakukan BS. Kasus itu sedang kita proses saat ini serta akan ditindak lanjuti hingga proses penyidikan sampai tuntas hingga sampai Kejaksaan. Namun jika kedua belah pihak ada inisiatif damai, hal itu akan mempermudah proses, hingga putusan pengadilan. ” terang Kapolsek Silaen.
(Raj)