Kades Dolom Tidak Terima Dituding Pangkas Dana Bantuan BST
Banggai(MA)- Salah satu kepala desa di wilayah kecamatan Lobu yang baru se’umur jagung manjabat kepala desa dituding telah melakukan pemotongan dana bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat penerima bantuan senilai Rp 25 ribu/KK, tudingannya itu diketahui karna sudah tersebar melalui media sosial facebook.
Salah satu kepala desa yang dimaksud melakukan pemotongan Dana bantuan BLT yang di sebarkan melalui nama akun facebook Satria Jrc sebut saja namanya “Men Kunde” kepala desa Dolom di hari selasa 16/6/2020 pukul 00.49 malam, tulisannya di akun facebook Satria Jrc adalah sebagai berikut:
Minta ma’af sekedar pemberitahuan kepada Dinas sosial di luwuk ini terkait tentang penerima’an dana bantuan BLT menurut info yg sy terima yg mana Didesa DOLOM kec. lobu setiap penerima BLT dipotong Rp 25.000 Per KK. yg dilakukan oleh KADESnya sendiri yg bernama MEN KUNDE. apa memang BLT 600.000 rb ada potongan?,,,,
#mohon penjelasannya apa dibenarkan untuk memotong dana BLT tersebut.?
Tudingan ini adalah Hoax alias bohong dan tidak ada kebenarannya sedikitpun, ini hanya sengaja merusak nama baik saya selaku pemerintah desa Dolom yang notabene saya tidak melakukan hal itu terangnya kepala Dolom Men Kunde kepada media ini sa’at ia di konfirmasi di desa Kadodi Jum’ad (19/6/2020)
Kades Dolom Men Kunde: menurutnya itu pemilik akun facebook atas nama Satria Jrc ngaur saja mengatakan saya memotong dana bantuan BLT Rp 25.000 per kk, sementara yang baru-baru ini di serah terimakan kepada penerima manfa’at masyarakat desa Dolom sejumlah sebelas orang itu bantuan sosial tunai (BST) dan bukan bantuan lansung tunai (BLT) itu pemilik akun facebook salah kaprah dan saya akan menuntut nama baik saya selaku pemerintah desa Dolom yang sengaja di cemarkan nama baik, ungkapnya dengan nada marah.
Melalui media ini untuk klarifikasi hal yang di tudingkan kepadanya bahwa di hari sabtu tanggal (13/6/2020) sudah di jadwalkan penerima’an BST hanya saja sa’at itu tidak ada informasi kesana di desa Dolom maka itu masyarakat tidak satupun ada yang datang ucapnya, karna petugas dari kantor Pos datang tiba-tiba sekitar jam dua siang dan kalau harus dipaksakan sa’at itu berangkat ke desa Dolom itu akses jalan sangat sulit dan jauh untuk di tempuh jaringan telpon selulerpun tidak ada sehingga petugas dari kantor Pos kembali pulang ke kecamatan Pagimana terang Men Kunde
Lanjut: pihak kantor Pos meminta kepala desa Dolom agar masyarakat penerima manfa’at bantuan BST itu di sarankan hari senin terima langsung di kantor Pos Pagimana namun saya selaku kepala desa Dolom minta kebijakan kepada pihak kantor Pos untuk datang di hari minggu menyerahkan dana bantuan BST karna mengingat masyarakat saya kalau ke Pagimana mengeluarkan biaya cukup banyak Sementara sekarang ini masyarakat dalam kondisi kesusahan akibat virus covid-19 .”terangnya.
Pihak kantor Pos mensetujui permintaan kepala desa Dolom Men Kunde hanya itu dihari minggu adalah hari libur makanya lebih baik sekalian saja hari senin kata petugas kantor Pos namun saya kembali minta nanti persoalan uang bensin saya bicarakan dengan masyarakat penerima manfa’at daripada mereka hari senin ke Pagimana ungkap Kades Men Kunde jelas.
Setelah itu masyarakat yang menerima dana bantuan BST sudah datang maka saya lansung sampaikan hal ini kepada mereka, dan saya sampaikan seperti itu tidak lebih dan tidak kurang setelah itu masyarakat penerima bantuan sejumlah sebelas orang tidak keberatan malah berterima kasih kalau hanya persoalan uang bensin kata masyarakat, dari pada kami masih ke kecamatan Pagimana masih sewa ojek Rp 50.000 di luar uang makan,” kata masyarakat jelas.
Berikutnya di hari minggu siang itu saya langsung hubungi pihak kantor Pos di Pagimana melalui telpon seluler segera datang saja berhubung masyarakat sudah ada terang kades Men Kunde, kemudian selesai penyerahan dana bantuan sosial tunai (BST) masing-masing itu penerima manfa’at masyarakat memberikan uang bensin sebagai tanda terima kasih karna mereka tidak datang kekantor pos pagimana, kemudian selesai penyerahan dana bantuan sosial tunai (BST) masing-masing itu penerima manfa’at masyarakat memberikan uang bensin sebagai tanda terima kasih karena mereka tidak lagi ke Pagimana.
Sebagai tanda terima kasih uang bensin itu ikhlas di berikan oleh masing-masing masyarakat penerima bantuan tanpa di tentukan jumlahnya kepada oknum dari pihak kantor Pos dan bukan diserahkan kepada saya tandas kades Men Kunde, saya hanya mendampingi ucapnya, masyarakat sendiri yang memberikan uang bensin, ada yang memberikan 20 ribu, ada yang 25 ribu, ada yang 15 ribu tidak di patok dan bukan juga dipotong, itu bantuan BST ful tunai diterima oleh masyarakat penerima bantuan tidak dipotong tandas kades Men Kunde. (ns)