Di SMPN 1 Tempeh Yang Dikabarkan Jual– Beli Buku LKS. Ternyata Tidak Benar
Di SMPN
Lumajang, Media-Abpedsi.com Ada kabar dari masyarakat bahwa SMPN 1 Tempeh telah melakukan dan mengarahkan siswa- siswinya Untuk beli buku LKS ke salah satu toko perlengkapan yang telah ditunjuk oleh oknum guru sekolah.
Setelah awak media ini telah menelusuri kebenaran info yang masuk ke redaksi bahwa SMPN 1 Tempeh mengarahkan siswa- siswinya untuk beli buku LKS satu paket dengan harga perpaket sebesar dua ratus ribu rupiah( Rp 200.000).
Pada saat tim investigasi media Abpedsi. mendatangi toko perlengkapan sekolah tersebut ternyata toko yang di maksud tutup dan kondisi toko kelihatannya dari luar alat dan 9perlengkapan sekolah yang di jual tidak lengkap.
Tim investigasi media ini langsung mendatangi Kepala Sekolah SMPN 1Tempeh dan kebetulan KS.nya sedang ikut membatu tukang memperbaik pintu gerbang sekolah.
Tim investigasi yang lain bertugas cari info ke masyarakat dan Ketua Tim yang langsung ke Kepala Sekolah untuk konfirmasi info tentang buku LKS yang kabarnya siswa siswi SMPN 1 Tempeh di arahkan untuk beli ke toko perlengkapan sekolah yang sudah ditunjuk oleh pihak sekolah.
Sujanar,S.Pd.,MM saat ditemui awak media menjelaskan bahwa melalui edaran yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Tempeh NO ;005/317/427.41.08.01/2020 pada tanggal 19 juli 2020 yang isinya menghimbau kepada semua pihak diantaranya :
1.Sekolah dalam hal ini Koperasi Guru Karyawan dan Siswa tidak menjual dan mewajibkan kepada siswa untuk membeli buku LKS dan buku lainnya sebagai penunjang dalam Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM) di sekolah.
2.Untuk menunjang Literasi dalam belajar siswa, sekolah memberi kebebasan kepada siswa dan orang tua peserta didik membeli buku penunjang pembelajaran di toko–toko buku, sesuai keinginan masing–masing.
3.Kepada para pendidik dan orang tua peserta didik di SMPN 1 Tempeh untuk selektif dan berbuat arif dalam mengadopsi keperluan putra dan putrinya dalam pengembangan minat baca, menulis dan mencipta.
“saya baru beberapa bulan jadi Kepala Sekolah SMPN 1 Tempeh dan setelah DINDIK melarang sekolah menjual buku LKS,langsung saya respon dengan surat edaran NO ; 005/317/427.41.08.01/2020,”kata Sujanar pada awak media di ruangan KS,Kamis (15/10/2020.
SMPN 1 Tempeh total siswnya 852 anak dan guru yang bertugas 48 orang,dalam proses belajar via online, karena situasi pandemi yang tidak kunjung berakhir, 852 siswa plus 48 guru telah menerima bantuan paket pulsa dari Kementrian Pendidikan.
“Secara umum SMPN 1 Tempeh tidak ada kendala dalam belajar secara via online sebab semua siswa telah memiliki Android,”pungkas Sujanar KS SMPN 1 Tempeh.
(Djk.p)