Visi Animo : SDM Bermutu, Mandiri dan Sejahtera
Sumba Barat (MA)- Bisi Animo terangkum dalam tiga kata kunci, (mutu) SDM yang baik dan Mandiri demi kesejahteraan masyarakat” kata Timotius T. Ragga, S.Sos dalam orasi politiknya saat kampanye di Desa Ringu Rara, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat pada (9/10/2020) lalu.
Lebih lanjut Timotius menjelaskan bahwa Animo akan fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) agar Sumba Barat mampu berdaya dan mandiri mengelola semua potensi daerah yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan rakyat Sumba Barat.
Peningkatan mutu SDM dapat dilakukan dengan menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Setelah menyelesaikan studi, lulusan ini akan kembali kedaerah memanfaat ilmu yang didapat untuk mengelola potensi daerah yang ada membangun Sumba Barat.
Berangkat dari pengamatannya selama ini, Timo juga melihat banyak sarjana yang menganggur. Animo juga akan memberdayakan sarjana-sarjana yang ada untuk mengembangkan usaha sesuai bidang disiplin ilmu dan keterampilan masing-masing. Dengan demikian lapangan pekerjaan akan terbuka dan tidak ada lagi sarjana yang menganggur
Dukka sebagai Rato Hodana berkesempatan menyampaikan keluhan yang dihadapi masyarakat khususnya masyarakat Hodana dan Laboya Dete. Dukka bercerita bahwa pada saat Timotius T. Ragga, S.Sos menjabat sebagai Camat Lamboya, masyarakat pernah mengusulkan pembangunan jembatan hangkapu yang menghubungkan daerah Hodana dan Laboya Dete yang selama ini terisolir.
Usulan tersebut dibahas pada Musrembangdes dan musrembang kecamatan dan Timotius sendiri mendukung penuh pembangunan jembatan tersebut. Tetapi tidak ada realisasinya, menurut kabar ternyata jembatan yang direncanakan ternyata dibangun di kecamatan lain dengan nama jembatan Hangkapu, padahal nama tempat Hangkapu hanya ada di Kecamatan Lamboya.
Menurut Dukka, hal ini disebabkan karena wewenang Timotius sebagai Camat saat itu terbatas, sehingga pembangunan jembatan yang seharusnya di wilayah Lamboya, ternyata ‘dirampas’ dan di bangun di kecamatan lain.
Untuk itulah Dukka mengajak massa kampanye yang ada untuk mendukung paket Animo, karena mereka berdua peduli dengan kebutuhan vital masyarakat apalagi didukung dengan jabatan strategis yang berwewenang mengakses anggaran.
Calon Bupati Sumba Barat, Daniel Bili, SH dalam orasi politiknya menepis isu miring yang dituduhkan kepada paket Animo.
“Selama ini ada isu yang berkembang bahwa paket Animo anti orang cina. Itu tidak benar. Kami butuh pengusaha sebagai mitra kerja pemerintah dalam membantu pembangunan di Sumba Barat” kata Daniel disambut tepuk tangan massa kampanye.
Lebih lanjut, Daniel menekankan bahwa selama masa kampanye sekarang Animo tidak mau melibatkan pengusaha-pengusaha karena tidak mau menggadaikan harga diri dan amanah rakyat.
Jika dimasa kampanye para pengusaha menjadi donatur kampanye, maka menjadi beban bagi animo dalam mengambil kebijakan karena ada banyak kepentingan yang berbenturan sebagai imbalan jasa pengusaha membantu paket dalam kampanye.
Menurut Daniel, paket Animo akan fokus pada program kerja pro rakyat yang mampu menjawab permasalahan ditengah masyarakat sesuai potensi Sumber Daya Manusia dan potensi Sumber Daya Alam yang ada.
David Kadobo selaku tokoh masyarakat menyatakan bahwa betapa pentingnya ruang komunikasi terbuka antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini bertujuan agar rakyat tidak kesusahan menyampaikan aspirasi, keluhan dan masukan kepada pemerintah. Beliau yakin paslon Animo memiliki karakter mendengar dan peduli dengan persoalan rakyat yang selama ini terpinggirkan. (Lulu )