Nasional

Optimisme Sambut Kebiasaan Baru Disekolah

 

Lampung (MA)- Sudah hampir 10 bulan dunia Pendidikan di Indonesia melaksanakan kegiatan Belajar dari Rumah (BDR) terkait dengan pandemi Covid-19. Proses pembelajaran tidak boleh berhenti apaun kondisi yang kita hadapi.

Proses pembelajaran kita jalankan dengan mengalihkan proses pembelajaran disekolah ke rumah melalui pembelajaran jarak jauh.
Kini, kita memasuki tatanan kehidupan baru, untuk sekolah-sekolah yang berada di zona aman dari penyebaran Covid-19, dimungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Dalam tahap penyesuaian dengan tatanan baru tersebut, pemerintah mengambil kebijakan untuk melaksanakan penyederhanaan kurikulum dan beban belajar serta memberikan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan trobosan inovasai dan kreatifitas dalam pembelajaran.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pembelajaran jarak jauh masih banyak menyisakan masalah baik bagi peserta didik, sekolah maupun orang tua/ wali. Kelangsungan belajar mengajar yang tidak dilakukan disekolah berpotensi menimbulkan dampak negatif yang berkepanjangan antara lain; ancaman putus sekolah, penurunan capaian belajar, resiko kekerasan pada anak, dan resiko ekternal lainya. Meskipun ada dampak negatif dari kegiatan Belajar dari Rumah, namun kita tetap harus berpegang pada prinsip pendidikan di masa pandemi Covid-19 yakni:
Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.
Tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi COVID-19.

Harus difahami bersama bahwa, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di era tatanan baru ini, kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah penularan Virus Corona adalah dengan memutus mata rantai penyebaranya, dan untuk memutus mata rantai penyebaran virus in adalah dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan Memakai masker, Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan Menjaga jarak (3M) memang cukup mudah untuk disampaikan, padahal itulah cara ampuh untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Kunci keberhasilan dari penerapan protokol kesehatan ini adalah kedisiplinan diri yang kuat. Disiplin adalah sikap sadar untuk taat dan patuh terhadap suatu aturan yang apabila dilakukan akan memberikan kemanfaatan bersama.

Penumbuhan disiplin diri yang kuat  untuk menerapkan protokol kesehatan tentu saja membutuhkan edukasi yang cukup disertai dengan pembiasaan-pembiasaan kenormalan baru dan keteladanan dari kita semua.

Demi alasan kesehatan dan keselamatan, setiap satuan pendidikan yang ingin menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tatap muka, diwajibkan menerapkan sejumlah aturan dan persyaratan yang ketat.

Untuk efektifitas pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan tetap muka, sekolah diwajibkan untuk menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan pembelajaran tatap muka disekolah. Standar Operasional Prosedur (SOP) mengatur siswa, guru, dan seluruh warga sekolah dalam mematuhi protokol kesehatan di sekolah.(*/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *