Kepala Desa Heuleut Dituntut Mundur
Kepala Desa Heuleut Dituntut Mundur
Majalengka (MA)- Kekesalan dan kekecewaan masyarakat Desa Heuleut Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat Terhadap kuwu (Kades) Heuleut Andri yang belum juga mengembalikan mobil siaga desa.Memuncak saat sejumlah tokoh masyarakat Heuleut melakukan orasi dan audensi dikantor balai desa setempat,Senin (20/3/2023).
Sebelum melakukan orasi dan audensi warga meletakan keranda persis didepan balai desa Heuleut.hal ini simbol atas matinya rasa di pemerintahan desa (Pemdes) Heuleut terhadap kepentingan masyarakatnya.
Setelah melakukan yel-yel dan tuntutan terhadap Pemdes Heuleut,lalu mereka melakukan audensi didalam balai desa.
Hadir diacara audensi tersebut muspika kecamatan Leuwimunding,kuwu Andri,ketua BPD dan wakilnya. Serta mantan kuwu Heuleut Rahmat Kosasih alias Engkos serta tokoh masyarakat dan perwakilan masyarakat.
Dadang selaku ketua aksi melontarkan ungkapannya denga nada tinggi berapi-api.
Ia dan masyarakat Heuleut lainnya meminta agar kuwu Andri segera mengembalikan mobil siaga desa.Yang menurutnya sangat dibutuhkan oleh warga Heuleut.
“Jika dalam tempo sampai akhir bulan maret ini kuwu Andri tidak bisa mengembalikan atau membeli lagi mobil siaga.Kami minta sebaiknya kuwu Andri untuk mundur.”Tegas Dadang.
Ia dan atasnama warga Heuleut meminta terhadap Polres Majalengka.Lebih baik kuwu Andri yang ditahan ketimbangan mobil siaga.
“Lebih baik kuwu Andri yang ditahan ketimbang mobil siaga.Yang merupakan benda mati dan tidak tahu apa-apa.Sebab kami lebih memerlukan mobil siaga dari pada kuwu Andri.”Tandas Dadang.
Warga pun mendesak dan meminta agar pihak Pemdes Heuleut membuktikan uang pengembalian dari Deril.Oknum pegawai dealer yang konon katanya telah menipu Pemdes Heuleut terkait jual beli mobil siaga pada tahun 2020 lalu.Yang hingga sekarang mobil siaga tersebut tidak ada legalitasnya.Yang berujung mobil siaga desa tersebut kini ditahan di Polres Majalengka.
Selain itu kata Dadang,warga Heuleut pun akan menolak keras.Jika kuwu Heuleut mengganti mobil siaga desa diambil dari anggaran dana desa tahun 2023.
Terlebih kata Dadang kuwu Andri sendiri mengaku telah menerima uang pengganti dari Deril.
“Coba tunjukan buktinya, apakah benar desa telah menerima uang pengganti dari Deril itu.Atau hanya pengakuan saja.”Ucap tokoh masyarakat Heuleut ini
Setelah didesak warga,akhrinya kuwu Andri buka suara dan mengatakan bahwa uang pengembalian dari Deril sudah masuk ke rekening desa.
“Uang penggantinnya sudah masuk ke rekening desa sekitar 24 november 2022 lalu.Dengan nilai kurang lebih sekitar Rp.199 juta.”Terang kuwu Andri.
Ia pun membagikan hasil prin out bukti pengembalian uang dari Deril yang sudah masuk ke rekening desanya tersebut.
Selain permasalahan mobil siaga desa,diaudensi tersebut juga mengemuka persoalan lainnya.
Yakni terkait Pemdes Heuelut yang selama di pimpin Andri.Masyarakat menilainya bukan semakin baik namun malah mundur.
Salah satunya kuwu Andri dianggap kurang bermasyarakat.
Hal ini terbukti ketika ada warganya yang sedang terkena musibah meninggal dunia.Ataupun warga sedang ada acara lainnya kuwu Andri tidak pernah datang kerumah warga tersebut.
“Banyak warga yang menyampaikan kesaya,bahwa kuwu Andri kurang bersosialisasi atau bermasyarakat.Seperti jika ada warga yang meninggal atau ada acara apa kuwu tidak pernah datang.”Ucap mantan kuwu Heuleut Rahmat Kosasih ini.
Selaku mantan kuwu, Engkos meminta agar kuwu Andri untuk segera merubah perilakunya tersebut.
“Waktu saya jadi kuwu tidak seperti itu,siapapun yang membutuhkan saya.Saya pasti datang karena semua warga Heuleut ya warga saya.”Tutur Engkos.
Hal senada dikatakan oleh ketua BPD Heuleut Agus Krisnanto.Ia pun menilai jika kuwu Andri selama ini kurang komunikasi baik dengan anggota BPD juga dengan lembaga desa lainnya dan warga Heuleut.
“BPD diajak bicara atau ketemu jika akan cair keuangan desa saja,selebihnya tidak pernah diajak bicara.Begitupula dengan pekerjaan desa kami banyak tidak tahunya.Kedepan kuwu jangan seperti itu ajaklah kami bicara entah itu 1atau 2 bulan sekali.”Pinta Agus Krisnanto.
Sementara itu menurut wakil ketua BPD Nana,ia selaku BPD dan masyarakat Heuleut. Mendesak agar kuwu Andri segera melakukan penggantian mobil siaga desa.
Sebab kata Nana selain sangat dibutuhkan oleh warga.Guna bisa mendapat pertolongan medis dari pihak rumah sakit.Jika warganya ada yang sedang mengalami sakit atau kecelakaan dan keperluan kesehatan lainnya.
Ia pun mengaku malu ketika dia dapat cemo’ohan dari warga desa lain. Terkait dianggap desanya tidak memiliki mobil siaga desa.
“Pokoknya kuwu harus segera kembali membeli mobil siaga desa.Kami malu saat ada warga desa lain mengejek bahwa desa kami dianggap tidak punya mobil siaga.”Ucap Nana.
Diakhir acara audensi akhrinya mendapat kesimpulkan bahwa pihak Pemdes Heueleut.Diminta untuk segera membuat panitia pembelian mobil siaga desa yang baru.
Hal ini setelah ditengahi oleh camat Leuwimunding Aay Kandar Nurdiansyah yang meminta agar kuwu Andri segera membeli mobil siaga.
Karena menurut Aay uang pengganti untuk pembelian mobil siaga dari Deril sudah masuk ke rekening desa.
Meski demikian,Aay meminta agar kekurangan anggaran untuk pembelian mobil siaga baru kuwu Andri lah yang akan menambahkan.
“Uang pengganti dari Deril sekitar Rp.199 juta,dipastikan tidak akan cukup untuk membeli mobil siaga yang baru.Bagaimana jika kekurangannya kuwu yang bertanggungjawab.”Tanya camat Leuwimunding kepada kuwu Andri.
Ditanya terkait kesiapannya untuk menambahkan kekurangan anggaran untuk membeli mobil siaga baru.Yang diperkirakan kekurangannya sekitar Rp.20 juta lagi.
Kuwu Andri langsung mengiyakan,bahwa dirinya siap memberikan uang tambahan untuk membeli mobil siaga yang baru.
“Karena kuwu Andri sudah menyanggupi,saya minta segera dibentuk panitia pembelian mobil siaga baru.”Pungkas camat Leuwimunding ini.(inka)